(BETA)

Monday, June 1, 2015

Buku Dibawah Bendera Revolusi (Jilid 1)

Buku Dibawah Bendera Revolusi (Jilid 1)

Buku Dibawah Bendera Revolusi (DBR) Jilid I menghimpun tulisan-tulisan Bung Karno dalam masa revolusi menuju Indonesia merdeka. Buku ini adalah kumpulan tulisan dari Bapak Pendiri Indonesia. Buku yang sempat ditarik dan dibakar di masa rezim Orde Baru ini seharusnya dijadikan buku wajib untuk para generasi muda dalam memperjuangkan cita-cita dan tujuan Indonesia merdeka sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Daftar tulisan Bung Karno di dalam buku Dibawah Bendera Revolusi Jilid I adalah sebagai berikut:

· Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme
· Di manakah Tinjumu
· Naar het bruine front!
· Sampai Ketemu Lagi
· Dubbele les?
· Jerit Kegemparan
· Berhubung dengan Tulisannya Ir. A. Baars
· Pemandangan dan Pengajaran
· Indonesianisme dan Pan – Asiatisme
· Melihat ke muka
· Menyambut Kongres PPPKI
· Mohammad Hatta – Stokvis
· Kongres Kaum Ibu
· Ke arah Persatuan
· Keadaan di Penjara Sukamiskin, Bandung
· Surat Ir. Soekarno dari Sukamiskin kepada Mr. Sartono
· Swadeshi dan Massa Aksi di Indonesia
· Catatan atas Pergerakan “lijdelijk verzet”
· Maklumat dari Bung Karno kepada Kaum Marhaen Indonesia
· Demokrasi Politik dan Demokrasi Ekonomi
· Orang Indonesia Cukup Nafkahnya Sebenggol Sehari?
· Kapitalisme Bangsa Sendiri?
· Sekali Lagi tentang Sosio-nasionalisme dan Sosio-demokrasi
· Non – cooperation Tidak Bisa Mendatangkan Massa-Aksi dan Machtsvorming?
· Boleh Ber – wanhoopstheorie atau Tidak Boleh Ber – wanhoopstheorie
· Jawab Saya pada Saudara Mohammad Hatta
· Sekali Lagi: Bukan “Jangan Banyak Bicara, Bekerjalah”, tetapi “Banyak Bicara, Banyak Bekerja!”
· Memperingati 50 Tahun Wafatnya Karl Marx
· Reform-Aktie dan Doels-Aktie
· Bolehkah Serekat Sekerja Berpolitik?
· Impor dari Jepang, Suatu Rakhmad Bagi Marhaen?
· Marhaen dan Marhaeni
· Azas; Azas Perjuangan; Taktik
· Marhaen dan Proletar
· Mencapai Indonesia Merdeka
· Surat-surat Islam dari Ende
· Tidak Percaya, bahwa Mirza Gulam Ahmad adalah Nabi
· Tabir adalah Lambang Perbudakan
· Minta Hukum yang Pasti dalam soal “tabir”
· Kuasanya Kerongkongan
· Bukan Perang Ideologi
· Me-”muda”-kan Pengertian Islam
· Apa Sebab Turki Memisah Agama dari Negara?
· Saya Kurang Dinamis?
· Indonesia Versus Fasisme
· Der Untergang der Abendlandes
· Masyarakat Onta dan Masyarakat Kapal-Udara
· Islam Sontoloyo
· Bloedtranfusie dan Sebagian Kaum Ulama
· Menjadi Pembantu ”Pemandangan”
· Jerman Versus Rusia, Rusia Versus Jerman
· Batu Ujian Sejarah
· Sekali Lagi: Bloedtranfusie

Beberapa Tambahan:
· Beratnya Perjuangan Melawan Fasisme
· Inggeris akan Memerdekakan India?
· India Merdeka, Dapatkah ia Menangkis Serangan?
· Demokrasi Politik dengan Demokrasi Ekonomi = Demokrasi Sosial
· Fasisme adalah Politiknya dan Sepak-terjangnya Kapitalisme yang Menurun
· Jingis Khan, Maha Imperialis Asia
· Menjadi Guru di Masa Kebangunan

Download bukunya disini

Bahan Bacaan Wajib dan Bahan Bacaan Dianjurkan Bagi Setiap Anggota & Kader GMNI

Bahan Bacaan Wajib dan Bahan Bacaan Dianjurkan Bagi Setiap Anggota & Kader GMNI

Bahan Bacaan Wajib1. AD/ART GMNI berikut dengan penjelasannya
2. Peraturan-peraturan keorganisasian lainnya berikut dengan penjelasannya.
3. Pedoman organisasi GMNI
4. Dibawah Bendera Revolusi Jilid I dan II
5. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (Biografi Sukarno oleh Cindy Adam’s)
6. Pidato Lahirnya Pancasila
7. Indonesia menggugat (Soekarno)
8. Mencapai Indonesia merdeka (Soekarno)
9. Buku Sarinah (Karya Sukarno)
10. Tujuh Bahan Pokok Indroktinasi (Tubapi)
11. Buku Amanat Penderitaan Rakyat
12. Pokok-pokok pikiran Marhaenisme Bung Karno
13. Pancasila Sebagai Dasar Negara (Soekarno)
14. Pidato-pidato dan tulisan-tulisan (pemikiran) Bung Karno lainnya
15. Sosialisme Indonesia (Ruslan Abdulgani)
16. Materialisme-Dialektika-Logika/Medilog (Tan Malaka)
17. Manifesto Communist (Karl Marx)
18. Das Capital jilid I (Karl Marx)
19. Das Capital Jilid II dan III (Fredrik Engels)
20. Gymnastik Politik Nasionalis Radikal-Fluktuasi GMNI (Karya Bung Ahmad Suhawi)


Bahan Bacaan Anjuran Untuk AnggotaUntuk lebih memperdalam kajian dalam konteks pemahaman peserta pasca PPAB maka berikut ini adalah bahan bacaan yang direkomendasikan untuk dibaca demi memperkuat pemahaman ditingkat wacana para peserta
  • Buku-buku tentang dasar-dasar manajemen organisasi
  • Buku-buku tentang surat menyurat dan pengarsipan
  • Biografi Sukarno (Lambert Giebels)
  • Novel-novel perjuangan (Karya Pramudya Ananta Toer dan lain-lain)
  • Buku tentang sejarah pergerakan (pemuda) di Indonesia
  • Buku-buku pengantar filsafat
  • Dan bacaan-bacaan lain yang direkomendasikan oleh pemateri dan atau penyelenggara kaderisasi
Bahan Bacaan untuk Kader Tingkat Dasar
  • Buku-buku tentang manajemen organisasi
  • Buku-buku tentang model dan teknik serta karakter kepemimpinan
  • Buku terkait problem solving and decision maker
  • Buku-buku terkait analisa sosial
  • Buku-buku terkait pengorganisasian massa
  • Buku sejarah perang dunia I dan II
  • Perang Eropa jilid I dan II (P.K Ojong)
  • Buku-buku Otto Bauer
  • Buku-buku Ernest Renan
  • Buku-buku tokoh filsafat seperti Aristoteles, Plato, Sokrates dll.
  • Buku-buku terkait filsafat Hegel
  • Buku-buku terkait filsafat Feurbach
  • Buku-buku terkait kajian Marxisme
  • Buku-buku terkait kajian MDH
Dan bacaan-bacaan lain yang direkomendasikan oleh pemateri atau penyelenggara kaderisasi


Bahan Bacaan Untuk Kader Menengah
  • Buku / tulisan terkait strategi dan taktik perjuangan
  • Buku yang mengupas pemikiran Adam Smith
  • Buku-buku terkait sejarah pemikiran abad pertengahan dan Merkantilisme
  • Etika Protestan (Max Weber)
  • Negara dan Hegemoni (Antonio Gramsci)
  • Buku-buku terkait pemikiran Lenin (Marxisme-Leninisme)
  • Buku-buku terkait pemikiran tokoh-tokoh komunis lainnya
  • Buku-buku terkait sejarah dan pemikiran Islam
  • Buku-buku yang mengupas tentang Anarkisme
  • Buku-buku yang mengupas tentang Postmodernisme
  • Buku yang mengkaji tentang system politik di Indonesia
  • Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (George Ritzer)
  • Teori Sosiologi Modern (George Ritzer – Douglas J. Goodman)
  • Buku-buku terkait model dan teknik pengorganisasian, reclaiming dan lain sebagainya
Dan bacaan-bacaan lain yang direkomendasikan oleh pemateri dan atau penyelenggara kaderisasi.


Bahan Bacaan Untuk Kader Pelopor
  • Buku - buku yang mengkaji Nekolim dan neolib
  • Buku-buku yang mengupas peran MNC dan TNC
  • Buku-buku yang mengupas varian-varian kapitalisme
  • Ketergantungan dan keterbelakangan (Sritua Arif dan Sri Edi Swasono)
  • Buku-buku yang mengupas kekuatan-kekuatan politik / pergerakan nasional
  • Buku-buku yang mengupas pergerakan di dunia Internasional
  • Buku-uku yang mengupas system kepemimpinan di Negara-negara lain
Dan bacaan-bacaan lain yang direkomendasikan oleh pemateri dan atau penyelenggara kaderisasi.

Buku Sarinah

Buku Sarinah

Buku Sarinah karya Bung Karno membuka ruang pemahaman terhadap posisi kaum perempuan Indonesia. Bung Karno berupaya mengungkapkan makna kemerdekaan dan kesetaraan perempuan “ala” Indonesia, bukan yang lain.

Bung Karno menentang keras pergerakan feminisme Eropa yang menurutnya, “Mau menyamaratakan saja perempuan dengan laki-laki” (hal. 11). Ia lebih mendukung gagasan Ki Hadjar Dewantara yang mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak tergesa-gesa meniru cara modern atau cara Eropa, meski jangan pula terikat oleh paham konservatif, melainkan “Mencocokkan segala hal sesuai dengan kodratnya”. Bagi Bung Karno, berbicara tentang kesetaraan perempuan maka bicara kesetaraan dalam segala aspek, namun juga tidak berarti sekaligus menyamaratakan perempuan begitu saja dengan laki-laki. Kegelisahan Bung Karno dalam soal ini sungguh kuat.

Download Buku Sarinah atau Disini

Di Hadapan Jokowi, GMNI Ingatkan Kembali Nawacita dan Trisakti

 Di Hadapan Jokowi, GMNI Ingatkan Kembali Nawacita dan Trisakti

Presiden Joko Widodo diingatkan kembali untuk melaksanakan Nawa Cita dan Trisakti Bung Karno. Lebih-lebih dalam enam bulan pemerintahan, Jokowi telah menjauh dari Nawacita dan Trisakti Bung Karno karena dibajak oleh oknum-oknum di sekitar Presiden.

Demikian disampaikan Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Twedy Noviady Ginting, dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 19/5).

Kata Twedy, peringataan ini disampaikan langsung kepada Jokowi dalam pertemuan tadi malam (Senin, 19/5). Selain GMNI, hadir dalam pertemuan itu perwakilan HMI, KAMMI, beserta alumni dari beberapa universitas

“Pertemuan tersebut kelanjutan dari pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Presiden beberapa waktu yang lalu, dan bukan untuk meredam gerakan mahasiswa,” jelas Twedy.

Kembali ke pertemuan. Di hadapan Jokowi, Twedy menegaskan bahwa Presiden harus segera melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri-menteri beserta pejabat eselon I dan II. Sehingga Nawa Cita dan Trisakti Bung Karno bisa dirasakan masyarakat lewat kebijakan dan program Pemerintah.

“Penataan ulang di sektor energi harus berpihak pada kepentingan nasional. Pembangunan Kedaulatan Pangan tidak hanya berorientasi pada swasembada pangan tetapi harus mengangkat perekonomian petani dari golongan ekonomi menjadi kelompok ekonomi menengah.” kata Twedy.

Terakhir, Twedy mengingatkan kembali Presiden untuk konsisten menjalankan program Reforma Agraria sebagaimana telah dijanjikan pada masa kampanye.

“Pada pertemuan tersebut Presiden Jokowi berkomitmen melakukan pertemuan simultan dengan pemuda khususnya dari organisasi kemahasiswaan,” demikian Twedy.

Dimuat di rmol.com pada 19 Mei 2015

DPC GMNI Denpasar Kembali Mengisi Ruang Pergerakan


Setidaknya ada dua agenda aksi yang dikawal aktivis pergerakan di Bali dalam semester pertama di tahun 2013 ini. Pertama, saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Mei lalu. Massa aksi yang dikerahkan juga cukup signifikan dibandingkan dengan aksi-aksi sebelumnya. Kedua, terkait isu kenaikan BBM baru-baru ini. Atas isu-isu tersebut, massa aksi tidak saja terdiri dari sebuah organisasi, melainkan dari beberapa organisasi mahasiswa yang dalam ilmu sosial disebut sebagai kelompok kepentingan anomik.



GMNI sebagai salah satu organisasi pergerakan mahasiswa khususnya Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Denpasar mulai terlihat aktif turun ke jalan setidaknya dalam semester pertama tahun ini. Sebelum-sebelumnya, panji-panji atribut organisasi yang menanamkan ideologi Marhaenisme (Bung Karno) ini jarang terlihat dalam aksi meskipun beberapa kadernya mengisi posisi-posisi strategis di organ internal terutama di pemerintahan mahasiswa Universitas Udayana.

Ditemui di sela-sela aksi ketiga Aliansi Rakyat Untuk Demokrasi dan HAM (Ardham) yang menuntut pencabutan kenaikan harga BBM, Ketua DPC GmnI Denpasar, Sindhu Andredita mengungkapkan organisasinya sedang dalam tahap berbenah dari yang sebelumnya karateker.

“Kita harus berhasil menggerakan masyarakat banyak untuk bergabung dalam organisasi pergerakan dan dapat mewarmingkan suatu gerakan yang nyata agar dapat melawan bentuk ketidakadilan yang menjadi kepentingan politik elit-elit tertentu” ujar Sindhu.

Beberapa momen penting seperti Hardiknas dan kebijakan kenaikan BBM dijadikan sebagai isu dalam mengisi ruang-ruang pergerakan. Hal inilah yang tampak dilakukan organisasi-organisasi pergerakan termasuk DPC GmnI Denpasar. Sindhu yang baru-baru ini mengikuti Kongres GmnI di Blitar juga mengatakan bahwa organisasinya yang berbasis pergerakan diharapkan memberi input kepada pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan.

Terkait dengan kebijakan kenaikan harga BBM, mahasiswa program studi Hubungan Internasional, FISIP Unud ini juga menilai kebijakan pemerintah harus dievaluasi lagi karena melanggar konstitusi terutama pasal 33 UUD 1945. “Kita harus berhasil menggerakan masyarakat banyak untuk bergabung dalam organisasi pergerakan dan dapat mewarmingkan suatu gerakan yang nyata agar dapat melawan bentuk ketidakadilan yang menjadi kepentingan politik elit-elit tertentu” imbuhnya tegas.
(Clara Listya)

Dimuat Perslinimasa, 25 Juni 2013

Sikap DPC GMNI Denpasar

Berita GMNI

Tulisan GMNI

Kegiatan GMNI

Twitter Kami

Motto GMNI

Pemikir Pejuang - Pejuang Pemikir